THE TRUE POWER OF WATER |
Siapa sangka air itu hidup. Air mampu merespon ataupun menyampaikan informasi yang disampaikan kepadanya. Bila informasi yang sampaikan padanya buruk, maka kualitasnya akan menjadi buruk, namun bila informasi yang disampaikan baik, maka kualitasnya pun akan menjadi baik.
Fenomena ini telah diteliti selama bertahun-tahun oleh Masaru Emoto bersama seorang rekannya Kazuya Ishibashi, peneliti terkenal dari Jepang. Dalam bukunya The True Power of Water, Emoto telah meneliti dan menemukan berbagai bentuk kristal dari berbagai macam air. Dengan gambar-gambar kristal air yang berhasil didapatkannya, Emoto mencoba menjelaskan apa yang terjadi pada air bila diberikan suatu informasi.
Dari percobaannya, Emoto mendapatkan, bahwa bila kepada air diberikan respon positif, seperti kata “terima kasih”, “bagus sekali”, “kebahagiaan”, “cinta dan terima kasih”, maka kristal yang dibentuk oleh air tersebut akan indah dan sempurna. Namun bila diberikan respon negatif seperti, “kamu bohoh”, “tidak berguna”, “penderitan”, maka air sulit sekali untuk membentuk kristal, bahkan bentuk yang didapatkan jauh dari bentuk kristal. Emoto juga membuktikan bahwa respon yang jelek pun lebih daripada tak diberikan respon sama sekali. Dia menyimpulkan memberikan perhatian, meskipun itu jelek, adalah lebih baik daripada dibiarkan begitu saja tanpa perhatian sama sekali.
Air juga mampu mengubah dirinya menjadi lebih baik, bila diberikan respon positif, baik melalui gambar, tulisan, maupun suara dan kata-kata. Air yang sebelumnya diberikan respon negatif dan mempunyai bentuk kristal yang jelek, dapat berubah setelah diberikan respon posif, sehingga kristalnya menjadi lebih baik.
Pada bulan Juli 1999, di Jepang, do’a-do’a (yang dikenal dengan Pengakuan Agung) yang dilakukan oleh sekitar 350 orang, telah berhasil mengembalikan kualitas air Danau Biwa, danau terbesar di Jepang. Dalam jangka waktu satu bulan saja, danau yang tercemar oleh alga asing dari Kanada, yang memberikan bau tak sedap sudah mulai hilang. Dan Enam bulan kemudian, Emoto berhasil membuktikan bahwa kristal air Danau Biwa yang semula tak berbentuk, sudah berubah membentuk kristal yang cukup bagus.
Tak dapat kita pungkiri, air adalah sumber kehidupan. Tubuh kita 70% adalah air. Jelaslah air ini juga akan mempengaruhi mood kita. Bila kita diberi respon positif, air yang ada dalam tubuh kita akan menangkap energi tersebut, sehingga kita akan merasakan hal yang lebih baik. Jadi tak heran bila kita sangat mudah terpengaruh oleh respon yang datang pada kita. Maha suci Allah yang telah menciptakan air dengan segala misteri di dalamnya. Dengan air kehidupan ini terus berdenyut. Namun apa yang terjadi bila air sudah terkotori oleh tingkah polah kita sendiri. Bayangkanlah apa yang akan terjadi di bumi ini.?
Buku yang bagus…membuka cakrawala berpikir kita tentang air. Buku ini memberikan percerahan pada kita, bagaimana pentingnya menghargai air, dan bagaimana pentingnya untuk hidup sehat dan bahagia. Bagi yang senang membaca, tak salah bila anda ikut menimati buku ini…. Selamat membaca…
Fenomena ini telah diteliti selama bertahun-tahun oleh Masaru Emoto bersama seorang rekannya Kazuya Ishibashi, peneliti terkenal dari Jepang. Dalam bukunya The True Power of Water, Emoto telah meneliti dan menemukan berbagai bentuk kristal dari berbagai macam air. Dengan gambar-gambar kristal air yang berhasil didapatkannya, Emoto mencoba menjelaskan apa yang terjadi pada air bila diberikan suatu informasi.
Dari percobaannya, Emoto mendapatkan, bahwa bila kepada air diberikan respon positif, seperti kata “terima kasih”, “bagus sekali”, “kebahagiaan”, “cinta dan terima kasih”, maka kristal yang dibentuk oleh air tersebut akan indah dan sempurna. Namun bila diberikan respon negatif seperti, “kamu bohoh”, “tidak berguna”, “penderitan”, maka air sulit sekali untuk membentuk kristal, bahkan bentuk yang didapatkan jauh dari bentuk kristal. Emoto juga membuktikan bahwa respon yang jelek pun lebih daripada tak diberikan respon sama sekali. Dia menyimpulkan memberikan perhatian, meskipun itu jelek, adalah lebih baik daripada dibiarkan begitu saja tanpa perhatian sama sekali.
Air juga mampu mengubah dirinya menjadi lebih baik, bila diberikan respon positif, baik melalui gambar, tulisan, maupun suara dan kata-kata. Air yang sebelumnya diberikan respon negatif dan mempunyai bentuk kristal yang jelek, dapat berubah setelah diberikan respon posif, sehingga kristalnya menjadi lebih baik.
Pada bulan Juli 1999, di Jepang, do’a-do’a (yang dikenal dengan Pengakuan Agung) yang dilakukan oleh sekitar 350 orang, telah berhasil mengembalikan kualitas air Danau Biwa, danau terbesar di Jepang. Dalam jangka waktu satu bulan saja, danau yang tercemar oleh alga asing dari Kanada, yang memberikan bau tak sedap sudah mulai hilang. Dan Enam bulan kemudian, Emoto berhasil membuktikan bahwa kristal air Danau Biwa yang semula tak berbentuk, sudah berubah membentuk kristal yang cukup bagus.
Tak dapat kita pungkiri, air adalah sumber kehidupan. Tubuh kita 70% adalah air. Jelaslah air ini juga akan mempengaruhi mood kita. Bila kita diberi respon positif, air yang ada dalam tubuh kita akan menangkap energi tersebut, sehingga kita akan merasakan hal yang lebih baik. Jadi tak heran bila kita sangat mudah terpengaruh oleh respon yang datang pada kita. Maha suci Allah yang telah menciptakan air dengan segala misteri di dalamnya. Dengan air kehidupan ini terus berdenyut. Namun apa yang terjadi bila air sudah terkotori oleh tingkah polah kita sendiri. Bayangkanlah apa yang akan terjadi di bumi ini.?
Buku yang bagus…membuka cakrawala berpikir kita tentang air. Buku ini memberikan percerahan pada kita, bagaimana pentingnya menghargai air, dan bagaimana pentingnya untuk hidup sehat dan bahagia. Bagi yang senang membaca, tak salah bila anda ikut menimati buku ini…. Selamat membaca…
0 komentar:
Posting Komentar